1. PENDAHULUAN
Pertumbuhan penduduk yang makin cepat, mendorong pertumbuhan aspek-aspek kehidupan yang
meliputi aspek sosial,
ekonomi,
politik,
kebudayaan dan sebagainya. Dengan
adanya pertumbuhan aspek-aspek kehidupan tersebut,
maka bertambahlah sistem mata pencaharian
hidup dari homogen menjadi kompleks.
2. PERTUMBUHAN
PENDUDUK
Pertumbuhan penduduk merupakan salah satu faktor yang
penting dalam masalah sosial
ekonomi umumnya dan masalah penduduk
khususnya. Karena di samping
berpengaruh terhadap jumlah dan komposisi
penduduk juga akan berpengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi suatu daerah atau negara bahkan dunia. Misal
: dengan
bertambahnya
penduduk
berarti
pula harus bertambah pula persediaan bahan makanan,
perumahan, kesempatan kerja,
jumlah gedung sekolah dan sebagainya.
3. KEBUDAYAAN
HINDU, BUDHA DAN ISLAM
A. Kebudayaan
Hindu dan Budha
Pada abad ke-3 dan je-4 agama Hindu
masuk ke Indonesia khususnya ke pulau jawa. Perpaduan atau akulturasi antara
kebudayaan setempat dengan kebudayaan Hindu yang berasal dari India itu
berlangsugn luwes dan mantap. Sekitar abad ke 5, ajaran Budha atau budhisme
masuk ke Indonesia, khususnya ke pulau Jawa. Agama/ajaran budha dapat dikatakan
berpandangan lebih maju dari pada hinduisme, sebab Budhisme tidak menghendaki
adanya kasta-kasta dalam masyarakat.
B. Kebudayaan Islam
Pada abad ke-15 dan ke-16, agama Islam telah
dikembangkan di Indonesia, oleh para pemuka-pemuka Islam yang disebut wali
sanga. Titik sentral penyebaran agama islam paa abad itu berada di pulau jawa.
Masuknya agama Islam ke Indonesia, teristimewa ke pulau jawa berlangsung dalam
suasana damai. Hal ini disebabkan
karena Islam dimauskkan ke Indonesia tidak dengan paksa, melainkan dengan cara
baik-baik.
5. KEBUDAYAAN
BARAT
Unsur kebudayaan yang
juga memberi warna terhadap corak
lain dari kebudayaan
dan
kepribadian bangsa
Indonesia adalah
kebudayaan Barat.
Awai kebudayaan Barat masuk
ke negara tercinta Republik Indonesia ketika kaum
kolonialis/penjajah mengedor masuk ke Indonesia, terutama bangsa
Belanda. Mulai dari penguasaan
dan kekuasaan perusahaan dagang
Belanda
(YOC) dan berlanjut
dengan pemerintahan kolonialis Belanda, di kota-kota propinsi, kabupaen muncul
bangunan-bangunan dengan
gaya arsitektur Barat. Dalam kurun waktu
itu juga,
dikota-kota pusat pemerintahan, terutama di Jawa,
Sulawesi Utara, dan Maluku
berkembang dua lapisan sosial.
1. Lapisan sosial yang terdiri
dari kaum buruh.
2. Lapisan sosial kaum pegawai.
Dalam lapisan sosial
kedua
inilah
pendidikan Barat di sekolah-sekolah dan kemampuan/kemahiran bahasa Belanda menjadi syarat
utama
untuk mencapai kenaikan kelas
sosial.
Akhirnya masih harus disebut sebagai
pengaruh kebudayaan Eropa yang masuk juga kedalam kebudayaan Indonesia, ialah agama
Katolik
dan agama Kristen Protestan. Agama-agama tersebut biasanya disiarkan dengan
sengaja oleh organisasi-organisasi penyiaran agama
(missie
untuk agama Katolik dan zending untuk agama Kristen)
yang semuanya bersifat swasta. Penyiaran dilakukan terutama didaerah-daerah dengan
penduduk yang belum
pernah mengalami pengaruh agama Hindu, Budha atau
Islam. Daerah-daerah itu nuxalnya : lrran Jaya. Maluku Tengah dan Selatan, Sulawesi Utara dan Tengah. Nusa Tenggara Timur. Dan pedalaman Kalimantan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar