Tugas sebagai seorang pelajar adalah belajar dengan giat dan disiplin agar mendapat prestasi yang maksimal dan dapat meraih cita-cita yang mereka inginkan, bukan bertarung di medan tawuran hanya untuk sebuah kemenangan yang tak ada harganya. Hal ini dapat saja terjadi dikarenakan lingkungannya memang lingkungan kekerasan.Seorang pelajar pada usianya mempunyai emosi yang belum stabil. Maka pada usia ini mereka hanya berfikir pendek dan tidak memikirkan dampak dari apa yang mereka lakukan, seperti tawuran antar pelajar.
Saya
mencermati jika tawuran terjadi di kalanganpara pelajar dan mahasiswa bertindak
jauh dari kesan sebagai insan yang terdidik. Seakan-akan mereka sekolah tidak
dengan niat yang baik, melainkan hanya tawuran saja yang ada di otak mereka.
Lihat saja dengan membabi buta mereka membuat kerusakan properti orang dan
fasilitas publik yang jelas-jelas tidak bersalah. Dengan bermuka garang dan
dengan emosi yang meledak mereka membawa senjata tajam berupa golok, samurai,
pedang, balok, besi, bahkan stik golf dan masih banyak lainnya yang siap untuk
menghabisi nyawa lawannya. Biasanya mereka membawa barang-barang itu ke
sekolah, ada yang di taruh di dalam tas, ada yang dititipkan kepada temannya.Sungguh
tindakan anarkis ini tidak layak dilakukan oleh manusia yang beradab.
Tawuran tidak hanya merugikan pelajar yang mengikuti tawuran tetapi warga,
pemukiman warga, anak sekolah lain yang tidak berdosa (sekedar melintas),
dagangan para pedagang bisa menjadi korban. Bisa jadi took dirusak pelajar atau
tutup karna takut ada tawuran, bisa jadi anak sekolah lain yang tidak bersalah
ikut diincar oleh pelajar tawuran. Pada umumnya tawuran dipicu oleh konflik
yang terjadi antar siswa, baik itu satu sekolah maupun berbeda sekolah, dan
salah satu pemicunya adalah solidaritas sesame pelajar satu sekolah. Karna
solidaritas setiap siswa disetiap sekolah maka konflik pun meluas, maka
terjadilah tawuran antar pelajar. Tawuran juga menjadi masalah serius karna telah
menyimpang dari norma-norma yang ada. Membuat pelajar jaman sekarang dianggap
hanya menjadi tukang tawuran, tukang berkelahi.
Masalah ini dapat diatasi dengan cara Para Siswa wajib diajarkan dan memahami
bahwa semua permasalahan tidak akan selesai jika penyelesaiannya dengan
menggunakan kekerasan. Dan masalah bisa diselesaikan dengan cara baik-baik.
Lakukan komunikasi dan pendekatan secara khusus kepada para pelajar untuk
mengajarkan cinta kasih. Pengajaran ilmu beladiri yang mempunyai prinsip yang
harusnya digunakan untuk menyelamatkan orang dan ilmu tersebut jangan disalah
gunakan seperti untuk tawuran. Ajarkan ilmu sosial Budaya, karna ilmu sosial
budaya sangat bermanfaat untuk pelajar khususnya, yaitu agar tidak salah
menempatkan diri di lingkungan masyarakat.
Tindakan kekerasan pasti akan menular, Pihak yang berwenang haruslah tegas
memberikan sanksi untuk pelaku tawuran antar pelajar ini. Dari pihak sekolah
pun harus ada sanksi yang tegas kepada pelajar yang mengikuti tawuran. Lalu
berdamailah secara resmi dari pihak sekolah satu dengan pihak sekolah lain.
Namun aa yang harus digaris bawahi adalah KELUARGA. Mengapa? Karna awal
pembentukan karakter setiap individu itu berawal dari keluarga. Maka dari itu
karakter yang telah dibentuk di setiap keluarga maka di tularkan ke
lingkungannya. Jadi setiap keluarga harus membentuk karakter yang bagus kepada
anaknya. Karna masyarakat atau lingkungan yang baik itu berawal dari karakter
individu yang baik pula. Sebagai orang tua, wajib bagi mereka untuk
mengkondisikan lingkungan yang baik kepada anaknya agar anak mempunyai kondisi
mental yang sehat. Hal ini penting bagi pertumbuhan psikologis setiap anak
supaya anak (pelajar) tidak mudah terbawa pengaruh burukdari lingkungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar