Jumat, 02 Januari 2015

ISD Sebagai salah satu MKDU (tulisan)


       Tugas sebagai seorang pelajar adalah belajar dengan giat dan disiplin agar mendapat prestasi yang maksimal dan dapat meraih cita-cita yang mereka inginkan, bukan bertarung di medan tawuran hanya untuk sebuah kemenangan yang tak ada harganya. Hal ini dapat saja terjadi dikarenakan lingkungannya memang lingkungan kekerasan.Seorang pelajar pada usianya mempunyai emosi yang belum stabil. Maka pada usia ini mereka hanya berfikir pendek dan tidak memikirkan dampak dari apa yang mereka lakukan, seperti tawuran antar pelajar.
       Saya mencermati jika tawuran terjadi di kalanganpara pelajar dan mahasiswa bertindak jauh dari kesan sebagai insan yang terdidik. Seakan-akan mereka sekolah tidak dengan niat yang baik, melainkan hanya tawuran saja yang ada di otak mereka. Lihat saja dengan membabi buta mereka membuat kerusakan properti orang dan fasilitas publik yang jelas-jelas tidak bersalah. Dengan bermuka garang dan dengan emosi yang meledak mereka membawa senjata tajam berupa golok, samurai, pedang, balok, besi, bahkan stik golf dan masih banyak lainnya yang siap untuk menghabisi nyawa lawannya. Biasanya mereka membawa barang-barang itu ke sekolah, ada yang di taruh di dalam tas, ada yang dititipkan kepada temannya.Sungguh tindakan anarkis ini tidak layak dilakukan oleh manusia yang beradab.
       Tawuran tidak hanya merugikan pelajar yang mengikuti tawuran tetapi warga, pemukiman warga, anak sekolah lain yang tidak berdosa (sekedar melintas), dagangan para pedagang bisa menjadi korban. Bisa jadi took dirusak pelajar atau tutup karna takut ada tawuran, bisa jadi anak sekolah lain yang tidak bersalah ikut diincar oleh pelajar tawuran. Pada umumnya tawuran dipicu oleh konflik yang terjadi antar siswa, baik itu satu sekolah maupun berbeda sekolah, dan salah satu pemicunya adalah solidaritas sesame pelajar satu sekolah. Karna solidaritas setiap siswa disetiap sekolah maka konflik pun meluas, maka terjadilah tawuran antar pelajar. Tawuran juga menjadi masalah serius karna telah menyimpang dari norma-norma yang ada. Membuat pelajar jaman sekarang dianggap hanya menjadi tukang tawuran, tukang berkelahi.
       Masalah ini dapat diatasi dengan cara Para Siswa wajib diajarkan dan memahami bahwa semua permasalahan tidak akan selesai jika penyelesaiannya dengan menggunakan kekerasan. Dan masalah bisa diselesaikan dengan cara baik-baik. Lakukan komunikasi dan pendekatan secara khusus kepada para pelajar untuk mengajarkan cinta kasih. Pengajaran ilmu beladiri yang mempunyai prinsip yang harusnya digunakan untuk menyelamatkan orang dan ilmu tersebut jangan disalah gunakan seperti untuk tawuran. Ajarkan ilmu sosial Budaya, karna ilmu sosial budaya sangat bermanfaat untuk pelajar khususnya, yaitu agar tidak salah menempatkan diri di lingkungan masyarakat.
       Tindakan kekerasan pasti akan menular, Pihak yang berwenang haruslah tegas memberikan sanksi untuk pelaku tawuran antar pelajar ini. Dari pihak sekolah pun harus ada sanksi yang tegas kepada pelajar yang mengikuti tawuran. Lalu berdamailah secara resmi dari pihak sekolah satu dengan pihak sekolah lain. Namun aa yang harus digaris bawahi adalah KELUARGA. Mengapa? Karna awal pembentukan karakter setiap individu itu berawal dari keluarga. Maka dari itu karakter yang telah dibentuk di setiap keluarga maka di tularkan ke lingkungannya. Jadi setiap keluarga harus membentuk karakter yang bagus kepada anaknya. Karna masyarakat atau lingkungan yang baik itu berawal dari karakter individu yang baik pula. Sebagai orang tua, wajib bagi mereka untuk mengkondisikan lingkungan yang baik kepada anaknya agar anak mempunyai kondisi mental yang sehat. Hal ini penting bagi pertumbuhan psikologis setiap anak supaya anak (pelajar) tidak mudah terbawa pengaruh burukdari lingkungan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar